METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Dalam presentasinya, Muzamil menyampaikan bahwa persoalan stunting bukan sekedar mengejar angka atau memenuhi target. Lebih dari itu, ini adalah perjuangan jangka panjang untuk memastikan bahwa setiap anak Meranti memiliki kesempatan yang adil untuk tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.
"Ada 29 indikator cakupan layanan yang menjadi fokus kita. Namun dari itu semua, kami identifikasi 11 indikator prioritas yang sangat penting untuk terus didorong dari level kabupaten, kecamatan, hingga ke desa. Ini kerja besar yang perlu sinergi lintas sektor dan level pemerintahan," tegasnya.
Dalam upaya menangani stunting dari akar masalah, Pemkab Meranti mengambil langkah strategis menyasar faktor lingkungan dan infrastruktur dasar, seperti ketersediaan air bersih dan sanitasi layak.
Salah satu program andalan adalah mendorong pembangunan sistem air bersih melalui PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Hingga 2024, program ini sudah menyasar 15 desa prioritas dengan akses terbatas terhadap air bersih.
Tak berhenti di situ, Pemkab juga mulai menyiapkan instalasi water treatment (pengolahan air bersih skala besar). Namun program ini membutuhkan dukungan energi yang stabil dan kuat. Maka tak heran, Pemkab menyambut positif rencana interkoneksi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV dari PLN, yang akan mulai beroperasi awal 2027.