METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Edukasi kesehatan reproduksi, pemberian makanan tambahan bergizi kepada ibu hamil kurang energi kronik (KEK), serta pemberdayaan kader Posyandu dan Puskesmas menjadi kunci upaya pencegahan. Mereka hadir dari rumah ke rumah, membawa harapan lewat paket-paket gizi, konsultasi, hingga pelatihan pola hidup sehat.
Selain itu, kegiatan rutin seperti Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) diperkuat dan diperluas cakupannya hingga pelosok desa. Dinas Kesehatan juga memperkuat program Kelas Ibu Hamil yang kini tidak hanya bicara soal persalinan, tetapi juga tentang pola makan, kesiapan mental, dan stimulasi dini terhadap janin.
Intervensi Tepat Sasaran di Hilir: Dari Anak Balita hingga Lansia
Setelah anak lahir, perhatian berlanjut. Pemerintah menyiapkan intervensi spesifik berupa pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting dan rawan gizi, penyuluhan ASI eksklusif, serta pengawasan tumbuh kembang anak melalui penguatan 1.164 kader Posyandu yang tersebar di seluruh kecamatan.
Program bantuan telur dan susu, yang bekerja sama dengan CSR perusahaan swasta seperti PT Imbang Tata Alam, turut diluncurkan di beberapa titik rawan. Di kecamatan seperti Rangsang Barat dan Merbau, pemerintah menggandeng tokoh masyarakat dan pihak swasta untuk mendirikan dapur sehat gizi lokal, tempat ibu-ibu diajak memasak makanan sehat dengan bahan lokal untuk balita mereka.