METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Di balik setiap program dan strategi ini, terselip mimpi besar. Kepulauan Meranti menargetkan zero stunting pada 2027. Sebuah target ambisius, namun bukan mustahil jika seluruh elemen bersatu dan bergerak dengan semangat yang sama.
Kini, dari desa-desa pesisir hingga pusat kota Selatpanjang, semangat melawan stunting terus digaungkan. Dari ruang kelas hingga dapur rumah tangga, dari Posyandu hingga musyawarah desa gerakan ini terus menyala.
Karena bagi Meranti, stunting bukan sekadar tantangan kesehatan. Ia adalah soal martabat, keadilan, dan hak anak untuk tumbuh cerdas, sehat, dan bahagia. Dan langkah-langkah nyata itu sudah dimulai dari hulu ke hilir, dari rumah ke rumah, untuk Indonesia yang sehat, untuk Kepulauan Meranti yang unggul dan sejahtera.
Di Kabupaten Kepulauan Meranti, pembangunan bukan semata soal beton, jalan, atau jembatan. Pemerintah daerah paham betul, bahwa investasi terbesar justru ada pada tumbuh kembang anak-anak. Maka, selain membangun infrastruktur fisik, perhatian besar juga diarahkan pada pembangunan manusia. Salah satunya melalui komitmen kuat dan nyata dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan dan terintegrasi.
Bukti keseriusan ini ditunjukkan langsung oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Muzamil Baharudin, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Pada 18 Juni 2025, Muzamil memaparkan kinerja daerah dalam pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2024, dalam forum evaluasi TPPS Provinsi Riau yang digelar secara virtual dari Ruang Command Center Dinas Kominfo Meranti.