METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA, – Lidah api meliuk anggun membentuk Pucuk Rebung di atas sehelai kain, sementara di sudut lain, motif Buah Khaman yang eksotis disandingkan dengan lambang Kapak Beliung, menyiratkan sejarah peradaban masa lalu. Juga demikian dengan motif-motif pompa migas yang tampak gagah, inilah wajah-wajah batik dari Sumatera yang tidak hanya indah dipandang, tetapi sarat makna dan harapan.
Pada momentum Hari Batik Nasional, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera membuktikan bahwa kepedulian sosial dapat terajut dalam sehelai kain, mengubah ide menjadi karya, dan potensi lokal menjadi aset berharga. Itulah batik-batik binaan PHR yang terdiri dari Batik Mandau binaan Zona Rokan, Batik Khaman binaan Zona 4 dan Batik Lapas binaan Zona 1 yang pengrajinnya merupakan narapidana di Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PHR tidak hanya merayakan warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat menjadi pelaku ekonomi kreatif.
Di PHR Zona Rokan, semangat kearifan lokal bersemi melalui Batik Mandau. Program ini merupakan hasil binaan PHR yang menggandeng Politeknik Bengkalis untuk mendukung penuh aktivitas kerajinan ibu-ibu PKK Kecamatan Mandau.
Batik Mandau menghadirkan beragam motif nuansa Melayu yang memesona, mulai dari pucuk rebung, bunga melati, daun duri, hingga bolu kemojo. Yang paling menarik, koleksi ini juga menyertakan motif lambang ‘Bermasa’, yang merupakan singkatan dari Bermarwah, Maju dan Sejahtera, tagline Kabupaten Bengkalis.
Melalui pendampingan ini, PHR tidak hanya mendukung peningkatan kualitas produk kerajinan tangan, tetapi juga membantu mempromosikan identitas budaya dan semangat pembangunan daerah. Batik Mandau kini menjadi salah satu pusat kerajinan ekonomi kreatif kebanggaan Bengkalis.