METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
Ciri khas batik ini didominasi oleh motif Buah Khaman (ejaan lama: Buah Ghaman), sebuah buah eksotis yang memiliki nilai histori mendalam bagi desa tersebut. Konon, para pendahulu bersepakat menamai desa di tepi sungai (lubuk) yang ditumbuhi pohon khaman rindang, menjadikannya "Lubuk Raman".
Sebagai pengakuan atas sejarah, motif buah khaman dipadukan dengan Kapak Beliung sebagai Tumpal Bawah di setiap kain. Melalui dukungan PHR, Batik Boek Khaman berfungsi sebagai perbendaharaan etnik budaya, mengubah kisah lisan menjadi karya seni yang bernilai ekonomi, sekaligus memberdayakan generasi muda desa.
Secara keseluruhan, kontribusi PHR Regional 1 Sumatera dalam mendorong program batik di Hari Batik Nasional ini bukan sekadar bantuan. Ini adalah manifestasi nyata dari kepedulian sosial dan komitmen perusahaan untuk membangun kemandirian ekonomi, mengubah tantangan sosial menjadi peluang, dan memastikan bahwa warisan budaya Indonesia terus hidup dan memberdayakan.
Corporate Secretary PHR Regional 1 Sumatra, Eviyanti Rofraida menjelaskan, pada momentum Hari Batik Nasional ini, PHR dengan bangga mempersembahkan bukti nyata komitmen kami terhadap kepedulian sosial dan pelestarian budaya.
“Melalui dukungan kami terhadap batik-batik binaan PHR ini, kami tidak hanya merayakan Hari Batik Nasional, tetapi juga membuktikan bahwa program tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat menciptakan kemandirian ekonomi, dan memastikan bahwa budaya kita terus hidup, memberdayakan, dan meningkatkan martabatkan masyarakat,” pungkasnya.*