METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Rasa syukur mengiringi peringatan setahun perjalanan Proyek Integrated Drilling Engineering Supervisory and Services (IDESS) yang digelar di Jakarta, Jumat (26/9). Di hadiri jajaran manajemen Pertamina, SKK Migas, hingga para perwira Pertamina Drilling suasana hangat penuh apresiasi menyelimuti acara syukuran yang tak hanya menjadi seremoni, tetapi juga penanda tonggak penting bagi industri migas tanah air.
Proyek Drilling Rokan yang massif dengan tuntutan efisiensi yang tinggi menjadi salah satu tantangan besar bagi PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling). Sumur pertama mulai di bor Mei 2024, diikuti pengoperasian enam rig baru (4 x 550 HP dan 2 x 750 HP) hingga berhasil menuntaskan pengeboran sumur horizontal pertama pada Oktober 2024. Kini, tepat setahun berjalan, capaian 93 sumur berhasil diselesaikan.
Angka itu bukan sekadar statistik, di baliknya ada kerja keras ribuan tenaga kerja lapangan migas, teknologi, dan koordinasi lintas lini bisnis. Lebih membanggakan lagi, seluruh pencapaian itu diraih dengan catatan keselamatan kerja yang sempurna, tanpa adanya Lost Time Injury (LTI), selama lebih dari 2,7 juta jam kerja.
IDESS merupakan skema kolaboratif berbasis inovasi kontraktual Integrated Project Management (IPM) yang menggabungkan kemampuan teknologi dan rekayasa pengeboran, pengawasan lapangan, penyediaan peralatan dengan teknologi yang fit for purpose hingga layanan pendukung secara terpadu. Melalui pendekatan ini, Pertamina Drilling tak hanya berperan sebagai penyedia jasa pengeboran, tetapi juga sebagai mitra strategis yang memastikan setiap sumur dikerjakan dengan standar keselamatan, efisiensi, dengan kualitas internasional.
Dengan IDESS, setiap tahapan pengeboran di Rokan tidak lagi berjalan terpisah, melainkan saling terhubung dan terintegrasi. Model kerja ini terbukti mempercepat eksekusi proyek sekaligus menekan biaya operasional, tanpa mengurangi aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment).