METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat peran industri kecil dan menengah (IKM) dalam hilirisasi bahan baku kemenyan lewat pengembangan dan produksi minyak atsiri yang berpotensi memberikan nilai tambah lebih tinggi pada perekonomian.
"Hilirisasi kemenyan memberikan nilai tambah lebih tinggi sekaligus memperkuat daya saing IKM di daerah penghasil. Ini terus kami dorong sejalan dengan agenda hilirisasi sumber daya alam yang digagas pemerintah saat ini," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Selasa.
Dirjen IKMA menyatakan awalnya getah kemenyan dikenal sebagai bahan ritual dan wewangian tradisional.
Namun kini, pemanfaatannya semakin luas seiring dengan perkembangan teknologi dan pasar global.
Resin dan minyak atsiri berbasis kemenyan telah populer digunakan sebagai bahan produk wewangian seperti parfum, aromaterapi, pengharum ruangan, hingga kosmetik dan insektisida alami. "Selain aromanya yang khas, kemenyan juga dikenal di industri parfum sebagai fixative alami yang efektif. Fungsinya membuat aroma parfum lebih tahan lama sekaligus memperhalus transisi lapisan aroma," ucap dia.
Menurut Reni, hilirisasi kemenyan perlu melibatkan pelaku IKM karena akses mereka terhadap bahan baku lebih dekat, sekaligus menjaga kualitas resin yang disadap dengan teknik tradisional.