METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengecam keras aksi anarkis sekelompok warga yang menolak pemusnahan rakit saat operasi gabungan penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (7/10/2025). Pelaku akan ditindak tegas sesuai aturan hukum berlaku.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto menjelaskan operasi penertiban dimulai pada pukul 08/15 WIB, dipimpin Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat. Kegiatan melibatkan 149 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, BPBD, serta Direktorat Polairud Polda Riau.
"Operasi dibagi menjadi dua tim, yaitu tim air dengan delapan perahu karet dan tim darat yang bertugas mengamankan perimeter," ujar Kombes Anom.
Sekitar pukul 13.40 WIB, ketegangan terjadi di Desa Pulau Bayur, saat massa melakukan penolakan terhadap pemusnahan rakit PETI. Warga yang tidak terima melancarkan aksi pelemparan batu ke arah kendaraan dinas Polri dan Satpol PP.
Tindakan warga itu mengakibatkan kerusakan pada sejumlah kendaraan, termasuk mobil dinas Kapolres, mobil Samapta, truk Polairud, dan kendaraan Satlantas serta Satpol PP. Bahkan, seorang wartawan media daring dilaporkan mengalami luka ringan ketika berusaha berlindung di dalam mobil Kapolres yang ikut dirusak massa.