METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bergerak cepat menekan laju inflasi yang dipicu oleh melonjaknya harga cabai merah. Bersama sejumlah instansi terkait, Pemprov Riau menggelar operasi pasar dan gerakan pangan murah di berbagai titik strategis di Kota Pekanbaru.
Asisten II Setdaprov Riau, Helmi D, menyebutkan cabai merah menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Riau. Kondisi serupa juga terjadi di provinsi penghasil cabai seperti Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
"Cabai menjadi pemicu utama inflasi, bukan hanya di Riau, tapi di seluruh Sumatera. Bahkan di Sumbar dan Sumut yang merupakan daerah penghasil cabai, inflasinya juga tercatat tinggi," ungkap Helmi, Selasa (7/10/2025).
Sebagai langkah konkret, Pemprov Riau menyalurkan 1 ton cabai merah melalui operasi pasar di lima lokasi utama, yaitu Pasar Sukaramai, Pasar Cik Puan, Pasar Pagi Arengka, Pasar Dupa, dan Pasar Kampar.
Kegiatan ini melibatkan BUMD Riau Pangan Bertuah yang bertugas mendistribusikan cabai merah ke pasar-pasar tersebut dengan harga terjangkau, yakni Rp69.000 per kilogram.
"Melalui BUMD Riau Pangan Bertuah, kami distribusikan satu ton cabai merah dengan harga Rp69 ribu per kilo. Diharapkan langkah ini dapat membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama cabai yang sangat sensitif terhadap inflasi," jelas Helmi.
Helmi menambahkan, operasi pasar serupa akan kembali dilaksanakan pada Kamis, 9 Oktober 2025, guna memperluas jangkauan distribusi dan menjaga stabilitas harga di pasaran.
"Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memastikan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau," tegasnya.
Dalam pelaksanaan operasi pasar tersebut, turut hadir sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau, serta Satgas Pangan Polda Riau yang memantau jalannya kegiatan agar berjalan lancar dan tepat sasaran.*