METRORIAU.COM
|
![]() |
|
||
POPULAR YOUTUBE PILIHAN EDITOR |
2. Desa Bebas Api/Fire Free Village (FFV)
Setelah masyarakat menyadari pentingnya menjaga lingkungan, tahap ini berfokus pada pencapaian kebebasan dari kebakaran dengan memastikan tidak ada lagi aktivitas pembakaran lahan. Masyarakat digalakkan untuk mengadopsi teknik bertani yang lebih ramah lingkungan dan produktif tanpa menggunakan api.
3. Desa Tangguh Api/Fire Resilient Community (FRC)
Tahap terakhir ini bertujuan untuk menjadikan desa-desa tersebut mandiri dalam menjaga kelestarian alam. Di sini, masyarakat diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas sosial serta ekonomi, agar mereka dapat hidup sejahtera tanpa bergantung pada pembakaran hutan.
Sejak dimulai pada 2014, lebih satu dekade program ini telah berhasil mencakup 42 desa di lima kabupaten, dan pada tahun 2024 kemarin, tiga desa baru turut bergabung: dua desa di Kabupaten Pelalawan, yaitu Desa Air Hitam dan Lubuk Kembang Bungo, serta satu desa di Kabupaten Kampar, yakni Desa Kuntu. RAPP berharap kolaborasi ini dapat terus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Apresiasi dari Pemerintah
Pada 20 Juni 2024, penandatanganan MoU antara RAPP dan pemerintah daerah setempat dilakukan di Hotel Unigraha, Pangkalan Kerinci, dihadiri oleh Bupati Pelalawan, H. Zukri, dan Pj Bupati Kampar, Hambali. Dalam kesempatan ini, Bupati Zukri memberikan apresiasi kepada program ini yang telah memberikan kontribusi positif terhadap upaya menjaga lingkungan dan mencegah kebakaran.